Mengapa bumi mengalami 4 musim? Pertanyaan ini sering muncul ketika kita memperhatikan perubahan suhu dan cuaca sepanjang tahun, terutama di negara-negara dengan iklim subtropis dan sedang. Musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin terjadi secara bergantian, tetapi bagaimana sebenarnya proses ini terjadi?
Kunci dari fenomena ini terletak pada posisi dan kemiringan sumbu bumi terhadap matahari. Mari kita bahas lebih lanjut mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana posisi bumi menentukan perubahan musim tersebut.
![]() |
Sumber : Image by Secoura from Pixabay |
Mengapa Bumi Mengalami 4 Musim?
Bumi memiliki sumbu yang miring sekitar 23,5 derajat dari garis tegak lurus terhadap orbitnya mengelilingi matahari. Inilah yang menjadi penyebab utama adanya perubahan musim. Jika sumbu bumi tidak miring, seluruh planet akan mengalami kondisi cuaca yang seragam sepanjang tahun.
Musim terbentuk karena ketika bumi berputar mengelilingi matahari selama setahun (revolusi bumi), kemiringan sumbu bumi membuat bagian-bagian berbeda dari bumi menerima jumlah sinar matahari yang bervariasi sepanjang tahun. Jadi, bukan karena bumi lebih dekat atau lebih jauh dari matahari, melainkan akibat sudut dan intensitas sinar matahari yang diterima oleh setiap belahan bumi.
Posisi Bumi Selama Terjadinya 4 Musim
1. Musim Semi (Spring)
- Terjadi di belahan bumi utara antara sekitar 21 Maret hingga 21 Juni.
- Pada saat ini, bumi berada di titik "vernal equinox", di mana sumbu bumi tidak miring langsung ke arah atau menjauhi matahari. Akibatnya, siang dan malam memiliki durasi yang hampir sama. Suhu mulai menghangat karena lebih banyak energi matahari yang mencapai belahan bumi utara.
2. Musim Panas (Summer)
- Musim panas di belahan bumi utara berlangsung dari sekitar 21 Juni hingga 23 September.
- Bumi berada di titik "summer solstice", di mana sumbu bumi miring paling dekat ke arah matahari. Ini membuat sinar matahari lebih langsung mengenai belahan bumi utara, menghasilkan hari-hari yang lebih panjang dan suhu yang lebih tinggi.
3. Musim Gugur (Autumn/Fall)
- Musim gugur di belahan bumi utara terjadi dari sekitar 23 September hingga 21 Desember.
- Bumi kembali berada di titik "autumnal equinox, di mana sumbu bumi tidak miring langsung ke arah atau menjauhi matahari. Seperti di musim semi, siang dan malam hampir sama panjangnya, tetapi suhu mulai menurun karena sinar matahari tidak lagi seintensif di musim panas.
4. Musim Dingin (Winter)
- Musim dingin di belahan bumi utara berlangsung dari sekitar 21 Desember hingga 21 Maret.
- Bumi berada di titik "winter solstice", di mana sumbu bumi miring paling jauh dari matahari. Belahan bumi utara menerima sinar matahari paling sedikit, sehingga hari lebih pendek dan suhu turun drastis.
Peran Sumbu Miring Bumi dalam Perubahan Musim
Seperti yang telah disebutkan, kemiringan sumbu bumi adalah faktor utama yang menyebabkan perubahan musim. Tanpa kemiringan ini, kita tidak akan mengalami musim. Daerah yang lebih dekat dengan khatulistiwa, seperti Indonesia, hanya mengalami dua musim (musim hujan dan musim kemarau) karena perubahan sudut dan intensitas sinar matahari tidak terlalu signifikan sepanjang tahun.
Adanya 4 musim di belahan bumi utara dan selatan disebabkan oleh kemiringan sumbu bumi sebesar 23,5 derajat. Posisi bumi saat mengelilingi matahari menentukan variasi musim ini, dengan belahan bumi utara dan selatan menerima sinar matahari secara berbeda sepanjang tahun.
Memahami posisi bumi dalam orbitnya membantu kita mengerti mengapa musim bisa berubah, dari musim semi yang sejuk hingga musim dingin yang dingin.
Posting Komentar untuk "Mengapa Terjadi 4 Musim? Inilah Penjelasan Posisi Bumi Saat Itu"